Sabtu, 14 September 2013

CARA FERMENTASI AMPAS SAGU sebagai PAKAN TERNAK AYAM


Kandungan Zat Nutrisi Ampas Sagu Sebelum dan Sesudah fermentasi

Zat Nutrisi
Sebelum Fermentasi
Sesudah fermntasi
Peningkatan (%)


protein (%)
3,84
23,08
601,04



Lemak (%)
1,48
1.90
128,38



Abu (%)
5.40
9.50
175,93



Ca (%)
0,32
0,48
150



P (%)
0,05
0,48
960.00



Lemak Kasar (%)
14,51
28,89
199.10



Energi (Kkal/kg)
1.352
1.543
144.13
 
JAMPI STRESS merupakan salah satu produk terbaik saat ini untuk ternak ruminansia. 
Selain sebagai penyuplai probiotik dan herbal bagi ternak, juga dapat digunakan untuk Fermentasi Pakan Ternak. Beberapa Peternak menyebutnya dengan Fermentasi Ragi Tape.

Peningkatan Nilai Gizi Ampas Sagu
Potensi penggunaan ampas sagu sebagai pakan memiliki faktor pembatas adalah kandungan protein kasarnya rendah dan serat kasar tinggi. Agar  menjadi bahan pakan ternak yang kaya akan protein dan vitamin, berdasar riset ini maka ampas sagu dapat diolah dengan teknologi fermentasi .  Dengan proses fermentasi, kadar protein ampas sagu dapat meningkat sampai 14 %. Prosedur fermentasi ampas sagu sama dengan prosedur fermentasi.
Tahapan Fermentasi ampas sahu
1.      Ampas sagu yang digunakan dijemur sampai kering selanjutaya diayak untuk memisahkan tepung elasagu dari serat.
2.    Tepung ampas sagu kering dibasahi sampai agak lembab (basah), lalu dikukus selama 30 menit atau sampai terasa lengket .
3.  Ampas sagu yang telah matang dibiarkan dingin betul, kemudian ditimbang dan ditambahkan urea sebanyak 3% dari berat ela sagu basah diaduk sampai rata lalu ditambahkan Aspergillus niger (dapat juga mengunakan ragi tape) sebanyak 3 – 5 gram/kg ela sagu, dicampur hingga homogen.
4.    Ampas sagu yang telah diberi ragi ditempatkan dalam wadah yang bersih, bebas air dan minyak, ditutup rapat selama 48 - 72 jam baru dibuka.
5.       Ampas sagu yang telah mengalami fermentasi sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut : aroma khas/aroma buah atau beraroma seperti tape ketan, warna agak kemerahan, teksturnya lembut dan rasanya agak manis. Hasil fermentasi dijemur sampai kering dan siap digunakan dalam ransum.
Proses fermentasi mempunyai kelebihan antara lain: tidak mempunyai efek  samping yang negatif, mudah dilakukan, relatif tidak membutuhkan peralatan khusus dan biaya relatif murah.  Pemanfaatan kapang Aspergillus niger sebagai starter  dalam proses fermentasi ini dirasa paling cocok dan sesuai dengan tujuan fermentasi, yaitu untuk menurunkan kadar serat dan sekaligus dapat meningkatkan kadar protein kasarnya. Aspergillus niger merupakan kapang yang sangat mudah tumbuh dalam suasana aerob, bersifat selulolitik dan sangat cepat perkembangbiakannya.  Banyak penelitian proses fermentasi yang telah dilakukan menggunakan Aspergillus niger,  utamanya dalam upaya penurunan kadar serat bahan pakan dan peningkatan kadar proteinnya. 
Penggunaan  Ampas Sagu Dalam Ransum Unggas
Pemakaian tepung sagu dalam ransum ayam buras umur 12 minggu juga menghasilkan pertambahan berat badan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pemberian ransum tanpa tepung sagu, hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Natamijaya (1988). Secara umum, riset ini membuktikan bahwa penambahan ampas sagu non fermentasi dan fermentasi sampai kadar 10% dan 25% dari total ransum, memberi respon yang cukup baik terhadap pertumbuhan ayam buras periode grower.
Harry Tum dan Batsebat Wiro (1999) telah memberikan ampas sagu terhadap ayam buras selama 8 (delapan) minggu di Desa Koya Barat, Kotamadya Jayapura. Pada pengkajian ini pertambahan bobot badan ayam buras tertinggi sebesar 100 gr/minggu berada dibawah rata-rata hasil pengkajian terdahulu (120 gr/minggu) dengan tambahan 20% sagu (Uhi et al ., 1997) .
Natamijaya et al. (1988) melaporkan bahwa pemakaian tepung sagu dalam ransum ayam buras umur 12 minggu menghasilkan pertambahan berat badan yang cukup tinggi dibandingkan dengan ransum tanpa tepung sagu, dengan angka konversi pakan sebasar 3,5. Bamualim et al. (1991) melaporkan penggunaan tepung putak yaitu isi batang gewang (Coriphagebanga) yang dikombinasi dengan jagung sampai dengan tingkat 80% pada ayam buras periode grower menghasilkan rata-rata pertambahan berat badan sebesar 380-470 gram/ekor/bulan, dengan angka konversi sebesar 3,1- 4,09 .
Menurut Muller (1977) tepung sagu kelas dua atau ampas sagu sebagai pengganti jagung atau biji-bijian dalam ransum ayam dan babi pada semua periode umur yang perlu diperhatikan adalah kandungan serat kasar . Bila kandungan serat kasar di atas 5% maka kandungan amilosanya cukup tinggi sebaiknya digunakan dalam ransum pertumbuhan dan induk dan tidak cocok untuk anak ayam.
Faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum adalah tingkat energi, keseimbangan asam amino, tingkat kehalusan ransum, keaktifan ternak, berat badan, kecepatan pertumbuhan dan suhu lingkungan. Dari hasil pengujian ini disimpulkan bahwa  penambahan ampas sagu non fermentasi dan fermentasi sampai dengan kadar 10% dan 25% dari total ransum memberikan respon yang cukup baik terhadap pertumbuhan ayam buras periode grower .

3 komentar:

  1. • Harga Sepasang Burung Murai Medan umur 3 s/d 5 minggu - Rp. 1.300.000
    • Harga Sepasang Burung Murai Medan umur 6 s/d 9 minggu - Rp. 1.600.000
    • Harga Sepasang Burung Murai Medan umur 10 s/d 12 minggu - Rp. 1.900.000
    • Harga Sepasang Burung Murai Medan umur 13 s/d 16 minggu - Rp. 2.400.000
    • Harga Burung Murai Nias MH - Rp. 600 .000 – Rp. 800.000
    • Harga Burung Murai Nias umur 2 bulan -Rp. 1.000.000
    • Harga Burung Murai Medan MH - Rp. 1.100 – Rp. 800.000
    • Harga Burung Murai Lampung MH - Rp. 700 .000 – Rp. 500.000
    • Harga Burung Murai Lampung umur 2 bulan - Rp. 1.000 .000
    • Harga Burung Murai Borneo MH umur - Rp. 300.000 – Rp. 400.000
    • Harga Burung Murai Borneo umur 2 bulan - Rp. 600.000
    • Harga Burung Medan Jantan umur 3 s/d 4 minggu - Rp. 850.000
    • Harga Burung Medan Jantan umur 5 s/d 6 minggu - Rp. 900.000
    • Harga Burung Medan Jantan umur 7 s/d 8 minggu - Rp. 1.100.000
    • Harga Burung Medan Jantan umur 9 s/d 10 minggu - Rp. 1.400.000
    • Harga Burung Medan Betina umur 3 s/d 5 minggu - Rp. 500.000
    • Harga Burung Medan Betina umur 6 s/d 9 minggu - Rp.750.000
    • Harga Burung Medan Betina umur 10 s/d 12 minggu - Rp. 800.000
    • Harga Burung Medan Betina umur 13 s/d 16 minggu - Rp. 1.000.000
    Nama Penangkar: CHANDRA Alamat: PERUM CITRA GARDEN II Blok J 8 No: 3 PEGADUNGAN – KALIDERES JAKARTA – BARAT
    Jumlah Kandang: 1
    Jenis yang di tangkarkan:
    Cara Pesan HUB:085293999216

    BalasHapus
  2. Urea yang dimaksud urea bgaimana? Apa yg untuk pupuk itu?

    BalasHapus
  3. Kalau diberikan untuk unggas apa perlu urea?

    BalasHapus

Mari Berbagi Ilmu Disini :