Oleh : Parsaoran Siburian
Peternak Ayam Kampung di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara
ASAL MULANYA BETERNAK AYAM KAMPUNG
Banyak alasan untuk beternak ayam kampung, saya merupakan salah satu peternak ayam kampung yang "terpaksa". Sebagai pemilik toko pakan ternak dan penjual DOC/Bibit Ayam Kampung membuat saya berpikir keras agar dapat menerima kontrak dari salah satu hatchery (penetasan telur). Kadang bibit terjual habis, dan kadang masih tersisa beberapa puluh kotak bibit lagi. Mau tidak mau bibit tersebut harus "terjual paksa" dengan cara menjual harga murah dan itupun terkadang masih susah. Awalnya terbersit pikiran untuk membentuk kemitraan ayam kampung, dan akhirnya terlaksana juga. Beberapa mitra akhirnya ikut serta untuk membantu memelihara ayam kampung dengan sistem yang telah kami tetapkan bersama. Dan akhirnya yang terjadi sungguh mengerikan ! Ribuan Ayam Kampung dari beberapa mitra TEWAS mengenaskan, padahal 2-3 minggu lagi merupakan hari bahagia, PANEN AYAM KAMPUNG ! Ternyata hanya tinggal angan-angan.
AYAM KAMPUNG MEMBUATKU PUSING !
Kontrak DOC dengan penetasan-lah yang membuatku pusing, mau diputus kontrak ternyata sayang juga karena merupakan salah satu pemasok profit (keuntungan) bagi toko saya. Jangan Menyalahkan Orang Lain ! kata guru bisnis saya. Betul sekali ! Solusilah yang harus dicari disini. Evaluasi terhadap pola kemitraan ternyata langkah yang kurang tepat dilakukan. Tak seorang pun peternak ayam kampung yang sukses di Kabupaten Serdang Bedagai, semuanya peternak skala kecil dan pemeliharaan non intensif. Informasi demi informasi akhirnya saya cari, memang betul belum ada peternak ayam kampung di kabupaten ini.
PUSING DAPAT MENYEBABKAN OTAK BERJALAN
Ini Peluang ! Ini Peluang ! Akhirnya otak pun mulai bekerja normal dan melupakan segala kegagalan yang terjadi dimasa lampau. Saya akan cari tahu, apa susahnya beternak ayam kampung. Perjuangan pun dimulai. Banyak membaca, berguru dengan peternak ayam kampung tersukses di dunia yaitu Bapak Google, hasil penelitian dari sumber terpercaya yakni dari seluruh fakultas peternakan pun mulai dibaca, dan berdiskusi di grup-grup media sosial lainnya banyak memberikan manfaat bagi saya. Ilmu sudah mantap ! Dan peternakan pun sudah dimulai sebelum saya belajar.
Akhirnya dengan banyak membaca pun ternyata saya masih gagal juga. Ayam Kampungku Tewas Lagi !!! Perlukah Evaluasi lagi? TIDAK ! TIDAK ! TIDAK ! Cukup Sudah ! Itu kata saya.
saya juga punya ayam kampung di rumah
BalasHapuskeren om
BalasHapus